November 08, 2018
MAJAS ATAU GAYA BAHASA
MAJAS ATAU GAYA BAHASA
PENGERTIAN,
MACAM, DAN CONTOH KALIMAT
A.
Pengertian Majas atau gaya bahasa:
Pengertian majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada
umumnya digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis atau lisan dan
menimbulkan nuansa imajinatif bagi para penyimaknya.
B.
Macam-macam atau jenis majas
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Sindiran
4. Majas Penegasan
C.
Penjelasan dari masing-masing majas
dan contoh dalam kalimat:
1. Majas Perbandingan
Jenis
Majas Perbandingan
1.1.
Majas
Perumpamaan (Asosiasi) adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan
lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang
membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.
1.2.
Ciri
majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana,
seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya.
1.3.Berikut contoh kalimat majas
perumpamaan (Asosiasi):
a. Semangatnya begitu keras bagaikan
batu
b. Tangisan anak itu bagai suara kaset
kusut.
c. Senyumnya manis bagai gula jawa
d. Matamu bagai bintang kejora
e. Otaknya encer seperti air
f.
Bicaranya
seperti tong kosong
g. Muka saudaranya bagai pinang dibelah
dua
h. Luar biasa larinya laksana busur
lepas dari panah
i.
Keras suaranya seperti glegar petir
j.
Kemana
mana berdua seperti perangko
k. Kecepatan menghitung seperti
kalkulator
l.
Bak
mesin, dia tak pernah merasa capek
m. Rambutnya bak mayang yang terurai
2.1. Majas
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti
seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat
melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup.
2.2. Contoh Majas
Personifikasi
a. Suara sirine ambulan meraung-raung
membangunkan warga yang tengah tertidur
b. Dedaunan melambai-lambai tertiup angina
c. Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda
berakhirnya pertandingan
d. Panas matahari mulai membakar kulit
penonton
e. Tanaman rambat itu melahap habis
pagar depan rumah kami
f.
Pagar
tembok itu menghalangi lari para pencuri Lampu jalanan mengawasi setiap
langkahku
g. Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku
menuju kesuksesan
h. Nyanyian handphone mengagetkanku
i.
Rumput
sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah lama lewat.
j.
Suasana
senja membawaku ke lamunan masa laluku
k. Terlihat di langit biru layangan
terbang bebas
l.
Pepohonan
bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
m. Sepatu ini selalu menemaniku
kemanapun aku pergi
3.1. Majas
Metafora ialah majas yang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal
yang berbeda. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan
untuk mengungkapkan sesuatu.
3.2. Contoh
Majas Metafora
a. Perasaanku sejernih embun pagi
b. Dia adalah lelaki terkutuk
c. Di desa ini bersih dari sampah
masyarakat
d. Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya
malam ini
e. Doni sedang melihat video Raja hutan
bertarung melawan ular besar
f.
Biasanya
akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
g. Di hari yang sama, dua tahun lalu
pasar klewer dilalap habis si raja merah.
h. Sejak kelas satu dia menjadi bintang
kelas yang tak terkalahkan
i.
Dia
menjadi anak emas di kelas kami
j.
Jangan
sampai kita berurusan dengan para lintah darat
k. Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot
karena kroninya ada yang tertangkap
l.
Buah
hati kami lahir 2 minggu lalu.
m. Reni bersahabat karib dengan si kutu
buku itu
n. Politikus satu ini menjadi kutu
loncat mencari dukungan partai
o. Wahai para pelajar, jangan pernah
sekalipun menyentuh pil setan apalagi mengkonsumsinya.
4.1.
Majas
Simbolik simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan
menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang
dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang.
4.2.
Contoh
kalimat majas simbolik
a. Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam
atas aksi demo 4 november kemarin
b. Penyebab utama demo 4 november tidak
dimeja hijaukan oleh pemerintah.
c. Memang kelakuan para hidung belang
yang pandai memelintir kata untuk menipu.
d. Ingatlah, jaga baik kata katamu!
mulutmu adalah harimaumu!
e. Berpura pura meminta maaf seperti
bunglon mencari celah melakukan kamuflase
f.
Perkataan
dan perbuatannya menyerupai iblis.
5.1. Majas
Alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara
tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini
menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip
dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh.
5.2. Contoh
Majas Alegori
a. Berumah tangga itu diumpamakan
seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama
yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan badai
menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
b. Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau
yang mampu menyihir mata setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan
dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya
musnah
c. Otak manusia laksana mata pisau,
semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun
jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan
tidak lagi menyilaukan.
6.1. Majas
Simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal
dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan
lain sebagainya
6.2. Contoh
majas Simile
a. Senyumanmu sungguh indah bagaikan
bunga-bunga yang bermekaran
b. Wanita itu begitu cantik bak bidadari
yang baru turun dari khayangan
c. Pendengaran anak itu sangat tajam
seperti pendengaran kelinci.
d. Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun
di pagi hari.
e. Kau dan aku laksana minyak dan air.
f.
Kita
tak mungkin bisa bersatu
g. Mereka bagaikan keyboard dan mouse
yang tidak bisa dipisahkan
h. Memberi nasihat kepada anak kecil tak
ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan selalu di ingat selamanya.
7.1. Majas
Metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata
lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan
merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum.
7.2. Contoh
Majas Metonimia
a. Perjalanan solo ke jakarta
menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)
b. Ayah minta tolong dibelikan Gudang
Garam(rokok)
c. Rojolele makin hari semakin mahal
padahal upah buruh tak kunjung naik (beras).
8.1. Majas
Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang
menyebutkan bagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan
keseluruhan untuk suatu bagian
8.2. Terdapat dua jenis majas sinekdok
a. Majas SInekdok Pars Pro toto adalah diartikan
majas yang menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan.
Contoh
kalimat:
Perkepala
diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut Hingga
detik ini belum terlihat batang hidung anak itu
b. Majas Sinekdoke totem pro parte,
kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian
hal.
Comtoh
kalimat:
Dalam
pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi
laga bergengsi tersebut. Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON
tahun ini.
2.
Majas Pertentangan
2.1.
Majas
Paradoks dan Contoh Kalimatnya Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan
pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada.
2.2.Contoh Majas Paradoks
a. Entahlah, dia selalu merasa sendirian
ditengah kebisingan kota jakarta ini.
b. Ketegangan membuat semua orang
kepanasan di ruang ber AC ini
c. Ditengah keributan yang ditimbulkan
provokator selalu ada orang yang tetap tenang berkepala dingin.
d. Tubuh tua kakek selalu dipenuhi
dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
e. Saking tampannya anak ini, sampai
sampai tidak ada satupun gadis yang menyukainya.
f.
Soal
ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya.
3.1. Majas
Antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna. Pasangan
kata ini disajikan secara berurutan.
3.2. Contoh kalimat majas antitesis
a. Malam ini baik tua muda, orang dewasa
maupun anak -anak semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus.
b. Jaminan masuk surga bukan karena
miskin kaya.
c. Besar kecil penghasilan kita jangan
lupa untuk tetap bersedekah.
4.1. Majas
Litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan
daripada kenyataannya.
Tujuan
penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau
pendengarnya.
4.2.
Contoh
kalimat dengan majas litotes.
a. Mengapa kamu bertanya kepada orang
dungu seperti aku ini?
b. Mampirlah sebentar di gubuk kami ini.
c. Makanlah seadanya, sekedar penghilang
lapar.
d. Tolong terimalah pemberian yang tidak
berharga ini.
e. Aku tinggal di sebuah rumah yang
hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit.
f.
Ayahku
akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran adikku.
g. Tubuh renta ini tidak pantas
mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
h. Kami hidup dari usaha kecil kecilan
yang dijalankan satu keluarga.
i.
Aku
hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
j.
Jika
dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan
kasih sayang.
5.1. Majas
Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari
kenyataan aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca
dan pendengarnya sehingga dapat menarik perhatian.
5.2. Contoh
kalimat majas hiperbola
a. Ini adalah daftar karya-karya anak
negeri yang mampu mengguncang dunia.
b. Suara deru langkah para prajurit
mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
c. Andi berlari pulang secepat kilat
ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari Australia.
d. Luasnya samudera akan ku selami demi
mencari keberadaan dirimu
e. Di Dubai gedung gedung dibangun hingga
mencapai langit tertinggi.
f.
Perasaanku
teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi sesuap
nasi untuk menghidupi kita.
g. Akhirnya setelah setengah mati
berjuang, soal matematika ini selesai juga
h. Puluhan bahkan ratusan juta miliar
pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan sederhana ini.
i.
Jeritan
hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.